Sejarah perkembangan psikoterapi ketika memasuki awal tahun 60-an ditandai oleh berkembangnya psikologi-klinis dan psikologi-konseling. Tokohnya adalah Carl Rogersdengan konseling tidak langsungnya (nondirective counseling) dan pendekatan terpusat pada klien (client-centered approach, yang kemudian diganti menjadi person-centered approach). Saat yang hampir bersamaan muncul revolusi lain dalam dunia psikoterapi, yaitu munculnya terapi perubahan perilaku (behavior therapy) yang pendekatan dan tekniknya sangat berlawanan dengan psikoanalisis. Teknik ini kemudian berkembang menjadi terapi kognitif.
Salah satu tokoh yang paling dikenal dunia dalam ilmu kedokteran, khususnya psikoterapi adalah Sigmund Freud (1856-1939). Ia adalah seorang tokoh yang dianggap punya pengaruh sangat besar dalam dunia ilmu pengetahuan, kedokteran, psikiatri, psikologi, sehingga dianggap sebagai revolusi dalam dunia psikoterapi. Ia memperkenalkan teknik psikoanalisis sebagai salah satu teknik psikoterapi dan mencapai zaman keemasannya sampai tahun 60-an.
Berabad kemudian, muncul tokoh seperti Aristoteles dan Hipokrates yang kemudian dikenal sebagai bapak kedokteran moderen pada zaman Yunani kuno. Mereka menggunakan teknik psikoterapi untuk menangani penderita sakit jiwa seperti rekreasi, istirahat, pantang makan, pemijatan dan latihan fisik. Akan tetapi teknik dari Hipokrates ini kembali tenggelam saat zaman Romawi yang mengedepankan kekuatan-kekuatan supernatural. Perkembangan selanjutnya tercatat pada abad 18, tepatnya ketika tahun 1780, ketika Pinel memperkenalkan pendekatan baru dalam menangani penderita sakit jiwa melalui sikap ramah dirumah sakit. Awal abad 19 Benjamin Rush memperkenalkan teknik perubahan perilaku. Disaat yang hampir bersamaan Dorothea Lynde Dix mengingatkan bahwa penderita sakit jiwa juga mempunyai kebutuhan akan kebebasan fisik.